[Viral] Benarkah Anggota Paskibraka Anak Yatim Berprestasi Diganti Anak Pejabat? Dispora Membantah !!! - Lubuk Cara

Postingan Baru

[Viral] Benarkah Anggota Paskibraka Anak Yatim Berprestasi Diganti Anak Pejabat? Dispora Membantah !!!

Viral di Facebook. Seorang siswa gagal menjadi anggota Paskibra alasannya yakni dikeluarkan secara sepihak oleh panitia. Meskipun ia sudah mengukur pakaian dengan sepatu.

Viral di Facebook. Seorang siswa gagal menjadi anggota Paskibra alasannya yakni dikeluarkan secara sepihak oleh panitia.

Bahkan, para siswa ini telah mengikuti proses seleksi, karantina, hingga mereka telah mengukur pakaian, sepatu dan topi.

Nasib malang dialami Koko Ardiansyah, seorang siswa sebuah sekolah di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Mimpinya menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibaran Bendera (Paskibra) kandas di tengah jalan.

Alasannya adalah, tanpa alasan yang jelas, Koko secara sepihak dipindahkan oleh komite dan digantikan oleh orang lain yang belum ia ketahui.

Kisah Koko, seorang siswa sekolah menengah yang gagal menjadi anggota Paskibra yakni viral di Facebook sehabis diunggah oleh akun Saluran Malibas, Selasa (13/8/2019).

Dalam video yang beredar, Koko menyampaikan sejumlah pilihan yang telah ia alami hingga hasilnya dikeluarkan secara sepihak.

Dia bergabung dengan Line-up Stunt Competition (LKBB) pada hari pertama.

Sementara pada hari kedua, memasuki tahap tes fisik.

"Mulai dari yang pertama hingga akhir, secara fisik berlanjut hingga hasilnya hingga tahap terakhir," kata Koko.

Setelah pengumuman dan diterima oleh sekolah, nama Koko tidak ada dalam daftar anggota Paskibra.

Bahkan, ia juga mengikuti karantina untuk mengukur pakaian, sepatu, dan topi.

"Nama saya di nomor 29. Saya sudah melaksanakan pengukuran pakaian, pengukuran sepatu, dan hasilnya karantina. Nama saya tidak keluar," kata Koko.

Ketika ditanya mengapa namanya tidak keluar meskipun ia telah mengukur pakaiannya, Koko menjawab, posisinya digantikan oleh seseorang.

Pada awalnya Koko tidak tahu persis siapa yang menggantikannya.

Namun, kini ia sudah tahu siapa orang yang menggantikannya.

Koko mengakui bahwa ia sangat kecewa dan duka dengan keputusan komite untuk mencoret namanya secara sepihak.

"Karena saya pikir, dengan berpartisipasi di dalamnya (Paskibra, red), saya dapat mendapat akta untuk daftar Tentara Nasional Indonesia sehingga mudah, tetapi kini alasannya yakni gagal, saya kecewa," katanya.

"Ini manis untuknya," kata ibu yang menemani Koko dalam wawancara.

Koko berharap sudah cukup baginya untuk mengalami insiden pahit ini.

"Pada tahun-tahun berikutnya seharusnya tidak ada lagi," katanya.

Koko mengaku sangat ingin mengibarkan bendera Merah-Putih.

Koko juga meminta biar panitia bersikap lebih adil, terutama wacana perubahan anggota Paskibra.

Dia juga menyebutkan bahwa penerima yang menggantikannya ternyata tidak mengikuti proses seleksi.

Bahkan segera dimasukkan ketika proses karantina sedang berlangsung.

Inilah yang lalu ditanyakan Koko.

"Ya, untuk panitia, kalau itu dapat lebih adil. Jika kau benar-benar ingin menggantikanku, ganti mereka yang mengambil bab dalam seleksi, yang lebih cocok daripada aku."

"Jangan ikut dalam proses seleksi, termasuk waktu karantina," katanya.

Sementara ibu yang menemani Koko menyampaikan ia duka dengan apa yang dialami anak itu.

"Bahkan kalau seorang anak dapat mengikuti itu yakni problem harga diri. Tetapi kalau kau gagal ibarat ini, maka apa yang kau lakukan," kata ibu Koko.

Kepada ibunya, Koko juga berulang kali meminta proteksi segera.

Tetapi kalau proteksi harus dalam bentuk dana, sang ibu mengaku, tidak bisa.

Sang ibu juga sangat berharap Koko dapat mengibarkan bendera.

Termasuk ketika Koko menyuruhnya lolos seleksi dan akan pergi.

"Aku bahagia pergi, sudah ada pujian menjadi orangtua."

"Tetapi hasilnya ia berkata, 'Kamu tidak mau pergi?' Saya menyampaikan itu, kan? "

"Dia menjawab, 'nomor saya tidak keluar.' Kenapa, bagaimana dapat begitu? "Tanya ibu Koko.

Pemberitahuan wacana Koko yang gagal menjadi anggota Paskibra diterima pada ketika terakhir atau ketika Koko akan pergi.

Bahkan sebelum pergi, Koko telah meminta ibunya untuk membelikannya empat baju berkerah dan empat celana pelatihan.

"Bahkan para kru sudah berpikir juga, mencari lebih banyak uang untuk mencari pakaian. Aku juga sudah memikirkannya. Tapi, yang terakhir tetapi mengapa tidak keluar nomornya, bagaimana dapat ibarat itu, ya?" kata ibu Koko.

Ibu juga memberi tahu saya bahwa Koko telah ditinggal oleh ayah dan putranya ingin menjadi seorang TNI.

Masih dari video, Koko juga punya waktu untuk menyampaikan agresi ketika agresi berlangsung di kawasan dan dengan hormat.

Hingga informasi ini diturunkan, video ini telah ditonton lebih dari 100 ribu kali dan dibagikan 1.908 kali di Facebook.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Labuhanbatu (Dispora), Awaluddin Siagian membantah kabar bahwa Koko digantikan oleh putra pejabat itu.

Mengenai perekrutan anggota Paskibra tanpa seleksi, berdasarkan Awaludin, ini yakni kebijakan kepemimpinan.

"Itu yakni kebijakan dan menyalurkan talenta anak tersebut."

"Jika itu (masuk tanpa seleksi) yakni kebijakan kepemimpinan kami, alasannya yakni itu yakni pemimpin yang akan menjelaskannya secara langsung," kata Awaluddin dilansir dari tayangan di INews.

Sumber https://info-socmed.blogspot.com/