Contoh khutbah sholat gerhana matahari - Lubuk Cara

Postingan Baru

Contoh khutbah sholat gerhana matahari

Khutbah Shalat Sunnah Kusuf (Gerhana Matahari) 

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﻘﺪﺳﺖ ﻋﻦ ﺍﻷﺷﺒﺎﻩ ﺫﺍﺗُﻪ ... ﻭﺩﻟﺖ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻮﺩﻩ ﺁﻳﺎﺗُﻪُ ﻭﻣﺨﻠﻮﻗﺎﺗُﻪ ... ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ 
... ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻋﺮﺷﻪ .. ﻭﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻜﺎﻥ ﺭﺣﻤﺘُﻪُ ﻭﺳﻠﻄﺎﻧﻪ ... ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻭﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪﺍً ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ... ﻧﺒﻲٌّ ﺷﺮﺡَ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺻﺪﺭَﻩ ... ﻭﺭﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟﻪ ﺫﻛَﺮﻩ ... ﻭﻭﺿﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﺯﺭَﻩ ... ﻭﺟﻌﻞَ ﺍﻟﺬﻟﺔَ ﻭﺍﻟﺼﻐﺎﺭَ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦ ﺧﺎﻟﻒَ ﺃﻣﺮَﻩ ... ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻴﻪ ... ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻋَﺰَّﺭُﻭﻩُ ﻭَﻧَﺼَﺮُﻭﻩُ ﻭَﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻨُّﻮﺭَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃُﻧﺰِﻝَ ﻣَﻌَﻪُ .... ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ . ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻤُﻮﺗُﻦَّ ﺇِﻟَّﺎ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ ... ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﻧَّﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ... ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ... ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻟًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀً ... ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺗَﺴَﺎﺀَﻟُﻮﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺣَﺎﻡَ ... ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴﺒًﺎ ... ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻗُﻮﻟُﻮﺍ ﻗَﻮْﻟًﺎ ﺳَﺪِﻳﺪًﺍ ... ﻳﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ .... ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮﺑَﻜُﻢْ ... ﻭَﻣَﻦ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ . ﺃَﻣّﺎ ﺑَﻌْﺪ

Jamaah Sidang Sholat Gerhana Matahari yang berbahagia… Matahari dan bulan merupakan Tanda-tanda Kebesaran Allah SWT . Allah SWT berfirman : ﻭَﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭُ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﻟَﺎ ﻟِﻠْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﺳْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻬُﻦَّ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah. (Fussilat : 37) Allah SWT Juga berfirman : ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻟِﻤُﺴْﺘَﻘَﺮٍّ ﻟَّﻬَﺎ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺗَﻘْﺪِﻳﺮُ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢِ dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﻗَﺪَّﺭْﻧَﺎﻩُ ﻣَﻨَﺎﺯِﻝَ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻋَﺎﺩَ ﻛَﺎﻟْﻌُﺮْﺟُﻮﻥِ ﺍﻟْﻘَﺪِﻳﻢِ Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (QS. Yasin : 38-39) Selain sebagai Bukti atau tanda kebesaran Allah SWT, Matahari dan Bulan juga merupakan Nikmat dan Karunia Allah SWT kepada Manusia. Allah SWT berfirman : ﻭَﺳَﺨَّﺮَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞَ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ۖ ﻭَﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡُ ﻣُﺴَﺨَّﺮَﺍﺕٌ ﺑِﺄَﻣْﺮِﻩِ Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu). Semua itu terjadi atas kuasa Allah dan perintah-Nya. ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻟَﺂﻳَﺎﺕٍ ﻟِّﻘَﻮْﻡٍ ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya),(Annahl : 12) Di ayat lain Allah SWT berfirman : ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻓَﻊَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋَﻤَﺪٍ ﺗَﺮَﻭْﻧَﻬَﺎ ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻮَﻯٰ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, ﻭَﺳَﺨَّﺮَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ۖ ﻛُﻞٌّ ﻳَﺠْﺮِﻱ ﻟِﺄَﺟَﻞٍ ﻣُّﺴَﻤًّﻰ ۚ dan (Allah) menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga batas waktu yang ditentukan. ﻳُﺪَﺑِّﺮُ ﺍﻟْﺄَﻣْﺮَ ﻳُﻔَﺼِّﻞُ ﺍﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢ ﺑِﻠِﻘَﺎﺀِ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﺗُﻮﻗِﻨُﻮﻥَ Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu. (Arro’du : 2) Siang dan malam, matahari dan rembulan adalah nikmat, karunia, dan pemberian Allah SWT untuk kehidupan manusia serta keberlangsungan alam semesta. Tanpa Matahari kita tidak akan pernah bertemu dengan siang, waktu untuk kita bekerja, mencari rizki, berusaha, menuntut ilmu dsb. Tanpa rembulan kita tidak akan pernah bertemu malam. Waktu untuk kita beristirahat, bercengkrama dengan keluarga, dan bercengkrama dengan pencipta. Sayangnya, seringkali kita melupakan nikmat dan karunia yang berharga dari Allah SWT. Hari ini kita diingatkan tentang kemahakaryaan Allah SWT, kita diingatkan dengan Nikmat Allah yang begitu besar Kepada kita. Hari ini kita ditakdirkan Allah SWT untuk dapat menyaksikan Gerhana Matahari. Menyaksikan Salah satu bukti kekuasaan Allah dan kemahabesaran AllahSWT. Sekaligus kita menyaksikan kemahakerdilan dan kelemahan manusia. Adakah diantara kita yang mampu menghentikan Gerhana Matahari ini? Adakah manusia yang mampu menunda gerhana hari ini? Adakah manusia yang mampu memindahkan gerhana yang terjadi di tempat ini ke belahan bumi yang lainnya? Manusia dan ilmu pengetahuan hanya mampu memprediksi kapan dan bagaimana terjadinya gerhana. Namun manusia dan ilmu pengetahuan tidak akan mampu menunda, memindahkan, atau bahkan menggagalkan gerhana yang terjadi. Maha Besar Allah…Maha Kuasa Allah dan maha Agung Allah SWT. Sidang Jamaah Solat Kusyuf Rahumani wa Rahimakumullah Pada zaman Dulu, di zaman jahiliyah, ada sebagain manusia yang menyembah matahari dan rembulan. Allah Ta’ala berfirman, ﻭَﻣِﻦْ ﺁَﻳَﺎﺗِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭُ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﻟَﺎ ﻟِﻠْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﺳْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻬُﻦَّ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.” (QS. Fushilat: 41) Di zaman jahiliyah dahulu juga terdapat anggapan gerhana matahari atau rembulan terjadi menyambut kematian atau berduka atas kelahiran seseorang. Di zaman Nabi Muhammad SAW memang terjadi gerhana bertepatan dengan hari kematian putra Nabi Muhammad yang bernama Ibrahim. Jadi sebagian sahabat mengira bahwa gerhana yang terjadi karena kematian anaknya. Itulah keyakinan jahiliyah yang masih tersisa di benak para sahabat. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meluruskan pemahaman mereka dengan sabdanya : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻻَ ﻳَﻨْﺨَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ “Matahari dan bulan adalah di antara tanda yang membuktikan kebesaran Allah. Gerhana itu muncul bukan karena sebab kematian seseorang”. Para ulama kemudian menyimpulkan ada dua sebab utama terjadinya gerhana. Sebab pertama adalah sababun Kauniy dan yang kedua sababun syariy, Sababun Kauniy artinya penyebab alamiyah Gerhana, atau penyebab gerhana dilihat dari sudut pandah ilmu pengetahuan. Secara ilmiyah dan alamiyah Gerhana Matahari terjadi saat posisi matahari sejajar dengan bulan dan bumi sehingga cahaya matahari terhalang oleh bulan. Gerhana bulan terjadi ketika posisi bulan sejajar dengan bumi dan matahari sehingga cahaya matahari yang biasaya menerangi bulan terhalang oleh bumi. Adapun penyebab yang kedua, sababun syar’iy, Penyebab terjadinya Gerhana dilihat dari sudut pandangan syariat Islam-dan ini yang paling penting-adalah bahwasanya peristiwa Gerhana atau peristiwa-peristiwa alam lainnya, diciptakan Allah untuk menakuti hamba-hambanya. Allah SWT berfirman : ﻭَﻣَﺎ ﻣَﻨَﻌَﻨَﺎ ﺃَﻥ ﻧُّﺮْﺳِﻞَ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥ ﻛَﺬَّﺏَ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻟُﻮﻥَ Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. ﻭَﺁﺗَﻴْﻨَﺎ ﺛَﻤُﻮﺩَ ﺍﻟﻨَّﺎﻗَﺔَ ﻣُﺒْﺼِﺮَﺓً ﻓَﻈَﻠَﻤُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. ﻭَﻣَﺎ ﻧُﺮْﺳِﻞُ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﺨْﻮِﻳﻔًﺎ Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. (Al-Isro : 59) Hal ini juga dijelaskan Rosulullah SAW dalam hadis yang disebutkan dalam Kitab Sohih Al-Bukhori : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ Matahari dan bulan adalah di antara tanda yang membuktikan kebesaran Allah. ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻜَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻟَﺎ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ “Keduanya terejadi bukan disebabkan kematian atau kelahiran seseorang, ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻳُﺨَﻮِّﻑُ ﺑِﻬَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَﻩُ melainkan dengan Gerhana Allah ingin menakut-nakuti hambanya” Dengan terjadinya gerhana, Allah ingin mengingatkan kita akan peristiwa yang terjadi pada Hari Qiamat, sehingga hadir di dalam hati perasaan khawatir, malu, dan takut kepada Allah SWT. Dengan kejadian yang kita alami ini, Allah ingin menghadirkan miniatur peristiwa Hari kiamat di tengah tengah kita. Kondisi dan peristiwa yang akan terjadi pada hari Qiamat, hampir sama dengan kondisi dan peristiwa yang kita alami hari ini. Pada hari itu alam semesta hancur. Gunung-gunung beterbangan. Air laut bertebaran. Angin dan badai berhembus kencang. Matahari dan bulan ditumburkan. Cahaya keduanya tak lagi menerangi alam. Allah SWT berfirman : ﻟَﺎ ﺃُﻗْﺴِﻢُ ﺑِﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ Aku bersumpah demi hari kiamat, ﻭَﻟَﺎ ﺃُﻗْﺴِﻢُ ﺑِﺎﻟﻨَّﻔْﺲِ ﺍﻟﻠَّﻮَّﺍﻣَﺔِ dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). ﺃَﻳَﺤْﺴَﺐُ ﺍﻟْﺈِﻧﺴَﺎﻥُ ﺃَﻟَّﻦ ﻧَّﺠْﻤَﻊَ ﻋِﻈَﺎﻣَﻪُ Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? ﺑَﻠَﻰٰ ﻗَﺎﺩِﺭِﻳﻦَ ﻋَﻠَﻰٰ ﺃَﻥ ﻧُّﺴَﻮِّﻱَ ﺑَﻨَﺎﻧَﻪُ Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. ﺑَﻞْ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟْﺈِﻧﺴَﺎﻥُ ﻟِﻴَﻔْﺠُﺮَ ﺃَﻣَﺎﻣَﻪُ Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺃَﻳَّﺎﻥَ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ Ia berkata: "Kapankah hari kiamat itu terjadi?" ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺑَﺮِﻕَ ﺍﻟْﺒَﺼَﺮُ (Hari kiamat terjadi) apabila mata terbelalak (ketakutan), ﻭَﺧَﺴَﻒَ ﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ dan apabila bulan telah hilang cahayanya, ﻭَﺟُﻤِﻊَ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ dan matahari dan bulan dikumpulkan (ditumburkan), ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﺈِﻧﺴَﺎﻥُ ﻳَﻮْﻣَﺌِﺬٍ ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻟْﻤَﻔَﺮُّ pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari (mencari perlindungan)?" (QS. Alqiyamah : 1-10) Dengan terjadinya Gerhana, Allah juga ingin mengingatkan kita akan kuasanya mengazab kita semua. Allah ingin menciptakan suasana takut sehingga kita bertaubat dari pembangkangan, kesalahan, dosa, dan maksiat. Agar kita bertaubat dari kemalasan dalam beribadah kepadanya. Agar tercipta suasana mencekam dan ketakutan agar kita semua pasrah, tunduk, berserah dan kembali kepada Allah pencipta kita dan alam semesta. Jamaah solat sunnah gerhana yang berbahagia Di masa Nabi SAW, gerhana matahari hanya terjadi sekali terjadi di kota Madinah. Ketika itu beliau, Rosulullah SAW bergegas keluar rumah menuju masjid dengan penuh khusyu’ dalam keadaan takut pada Allah SWT. Beliau kala itu benar benar menghayati seakan-akan hari itu terjadi Qiamat. Beliau kemudian shalat sunnah Kusyuf (Solat sunnah Gerhana) bersama para sahabatnya. Perlu dipahami bahwa boleh jadi gerhana adalah pertanda awal datangnya musibah. Siapapakah yang mampu membuat sinar matahari akan terus bersinar, begitu pula dengan rembulan? Siapa pula yang bisa menjamin bahwa sinar matahari yang tertutup tadi bisa kembali bersinar, begitu pula pada gerhana bulan? Bukankah jika sinar keduanya itu hilang menandakan hari kiamat? Bukankah bisa jadi peristiwa ini adalah pertanda awal datangnya adzab dan bencana? Nas-alullaha al ‘afiyah (kita meminta pada Allah keselamatan). Namun sayangnya ada sebagian orang yang menyangka bahwa terjadinya gerhana hanyalah peristiwa alamiah saja, karena perputaran matahari dan rembulan saja. Sehingga mereka menyaksikan peristiwa yang dahsyat ini tanpa ada penghayatan akan kebesaran dan kuasa Allah SWT. Sidang Jamaah Sholat Sunnah Gerhana Matahari ramimakumullah… Lalu apa yang diajarkan Rosulullah ketika terjadi gerhana. Ternyata gerhana merupakan salah satu memontum yang diberikan Allah kepada kita untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala. Adala 5 amalan yang diajarkan dan dianjurkan Rasulullah SAW untuk dilakukan saat terjadi gerhana : Pertama : Shalat Sunnah Gerhana. Rasulullah SAW bersabda: « ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻳﺘﻤﻮﻫﺎ ﻓﺼﻠﻮﺍ ‏» ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ “Apabila kalian menyaksikan gerhana maka bergegaslah solat”. HR. Bukhari dan Muslim Kedua : Memperbanyak doa. Rasulullah SAW bersabda : « ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻤُﻮﻫُﻤَﺎ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺻَﻠُّﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻨْﺠَﻠِﻲَ ‏» . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ “Apabila kalian menyaksikan gerhana bulan atau matahari maka bergegaslah solat dan berdoalah sampai terang”. HR. Albukhari Ketiga : Bersedekah Rasulullah SAW bersabda : ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛَﺒِّﺮُﻭﺍ ﻭَﺻَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮﺍ ‏» ﺭﺍﻭﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ “Apabila kalian menyaksikan gerhana maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, solatlah, dan Bersedekahlah”. HR. Albukhari Keempat : Memperbanyak Zikir dan Istighfar kepada Allah SWT « ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﻓْﺰَﻋُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻩِ ﻭَﺩُﻋَﺎﺋِﻪِ ﻭَﺍﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭِﻩِ ‏» ﺭﺍﻭﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ “Apabila kalian menyaksikan gerhana maka segaralah berzikir, berdoa dan beristighfar kepapa Allah SWR”. HR. Albukhari Kelima : Berlindung dari Azab Kubur Imam bukhari meriwayatkan, saat Rasulullah selesai mengimami Shalat Sunnah gerhana matahari, beliau berkhutbah dan memerintahkan para sahabat untuk berlindung kepada Allah SWT dari Azab dan siksa Kubur. « ﺛُﻢَّ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻌَﻮَّﺫُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ ‏» . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ Sidang Jamaah Shalat Sunnah Gerhana yang berbahagia Alhamdulillah, baru saja kita melaksanakan solat sunnah, berzikir dan berdoa, tinggal bersedekah yang belum dilakukan. Maka sangat dianjurkan selepas khutbah ini usai, agar kita dapat memperbanyak sedekah, sehingga allah berkenan mengangkat bala’, kesulitan dari kehidupan kita semua. Agar Allah SWT memudahkan dan menambahkan keberkahan dalam sisa-sisa kehidupan kita di dunai. Akhirnya… marilah kita berdoa, beristighfar, memohon ampunan Allah dari segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. 

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﻌْﺒُﺪُﻙَ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻚَ ﻭَﻧَﺤْﻤَﺪُﻙَ ﻭَﻧَﺸْﻜُﺮُﻙَ . ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻇَﻠَﻤْﻨَﺎ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺗَﺮْﺣَﻤْﻨَﺎ ﻟَﻨَﻜُﻮﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳﻦَ . ﺍﻟﻠﻬﻤﺎ ﺍﺭﻓﻊ ﻣﻘﺘﻚ ﻭﻏﻀﺒﻚ ﻋﻨﺎ ‏( 3 ‏) ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﺆﺍﺧﺬﻧﺎ ﺑﻤﺎ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺴﻔﻬﺎﺀ ﻣﻨﺎ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﻌﺬﺑﻨﺎ ﺑﺬﻧﻮﺑﻨﺎ ‏( 3 ‏) ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﺎﻓﻴﻨﺎ ﻭﻻ ﺗﺒﺘﻠﻴﻨﺎ، ﻓﻌﺎﻓﻴﺘﻚ ﻫﻲ ﺃﻭﺳﻊ ﻟﻨﺎ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﺎ ﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺯﻭﺍﻝ ﻧﻌﻤﺘﻚ ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﻓﺠﺄﺓ ﻧﻘﻤﺘﻚ، ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺗﺤﻮﻝ ﻋﺎﻓﻴﺘﻚ ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺳﺨﻄﻚ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻧﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺟﻬﺪ ﺍﻟﺒﻼﺀ، ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺩﺭﻙ ﺍﻟﺸﻘﺎﺀ، ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺳﻮﺀ ﺍﻟﻘﻀﺎﺀ، ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺷﻤﺎﺗﺔ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀ . ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﺫُﻧُﻮﺑَﻨَﺎ ﻭَﺇِﺳْﺮَﺍﻓَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺛَﺒِّﺖْ ﺃَﻗْﺪَﺍﻣَﻨَﺎ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ . ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻹﺧْﻮَﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺳَﺒَﻘُﻮﻧَﺎ ﺑِﺎﻹﻳﻤَﺎﻥِ ﻭَﻻ ﺗَﺠْﻌَﻞْ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻨَﺎ ﻏِﻼ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺭَﺀُﻭﻑٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﺠﻤﻴﻊ ﻣﻮﺗﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻬﻢ ﻭﺍﺭﺣﻤﻬﻢ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﺠﻤﻴﻊ ﻣﻮﺗﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺷﻬﺪﻭﺍ ﻟﻚ ﺑﺎﻟﻮﺣﺪﺍﻧﻴﺔ ﻭﺑﻨﺒﻴﻨﻚ ﺑﺎﻟﺮﺳﺎﻟﺔ، ﻭﻣﺎﺗﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻬﻢ ﻭﺍﺭﺣﻤﻬﻢ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﺎﻓﻬﻢ ﻭﺍﻋﻒ ﻋﻨﻬﻢ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﻛﺮﻡ ﻧﺰﻟﻬﻢ، ﻭﻭﺳﻊ ﻣﺪﺧﻠﻬﻢ، ﻭﺍﻏﺴﻠﻬﻢ ﻣﻦ ﺧﻄﺎﻳﺎﻫﻢ ﺑﺎﻟﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﺜﻠﺞ ﻭﺍﻟﺒﺮﺩ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺟﺎﺯﻫﻢ ﺑﺎﻹﺣﺴﺎﻥ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎً . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻭﺟﺎﺯﻫﻢ ﺑﺎﻟﺴﻴﺌﺎﺕ ﻋﻔﻮﺍً ﻭﻏﻔﺮﺍﻧﺎً . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﻋﺬﻫﻢ ﻣﻦ ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻟﻘﺒﺮ، ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣﻤﻨﺎ ﺇﺫﺍ ﺻﺮﻧﺎ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺻﺎﺭﻭﺍ ﺇﻟﻴﻪ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣﻤﻨﺎ ﺇﺫﺍ ﺗﻮﺳﺪﻧﺎ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ، ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ! ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺭﺣﻤﻨﺎ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻤﻮﺕ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻞ ﺁﺧﺮ ﻛﻼﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ‏( ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ‏) . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺗﻮﻓﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﻣﺎ ﺳﻠﻒ ﻭﻛﺎﻥ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺣﻔﻈﻨﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻘﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﺎ ﻧﺴﺄﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﺮﺣﻤﻨﺎ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ﺭﺑﻨﺎ ﻻ ﺗﺰﻍ ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ ﺑﻌﺪ ﺇﺫ ﻫﺪﻳﺘﻨﺎ ﻭﻫﺐ ﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﻟﺪﻧﻚ ﺭﺣﻤﺔ ﺇﻧﻚ ﺃﻧﺖ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﻭﻗﻨﺎ ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ . ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺭَﺑِّﻚَ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌِﺰَّﺓِ ﻋَﻤَّﺎ ﻳَﺼِﻔُﻮﻥَ . ﻭَﺳَﻼﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴﻦَ . ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ

Sumber http://alba-wlc.blogspot.com/